Selasa, 22 Oktober 2013

bersyukur

Mereka yang tidak bersyukur melakukan hal-hal semacam ini (Jadi hindari jauh-jauh) : 1. Mengeluh Setiap jenis keluhan entah itu yang diutarakan dengan bercanda, apalagi yang serius, adalah ciri tipisnya atau bahkan tidak adanya rasa syukur. Dan ini tidak hanya meliputi keluhan terhadap kondisi personal, diri dan badan kita sendiri, tetapi juga keluhan terhadap kondisi lingkungan, masyarakat dan negara. Misalnya: mengeluh tentang harga barang yang makin mahal, mengeluh tentang penghasilan yang kecil, mengeluh tentang negara yang makin kacau, tentang resesi ekonomi, tentang bencana, tentang apapun, di sekitar kita. Pokoknya semua jenis keluhan. Keluhan berbahaya karena membuat orang lupa atau buta akan kondisi sebaliknya, dan kalau diulang berkali-kali akan merasuk ke dalam jiwa dan menjadi sesuatu yang kita percayai. 2. Mengecil-ngecilkan nikmat yang telah diberikan Tuhan Reminder Ingatlah kamu kepada-KU, niscaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepada-KU dan janganlah kamu mengingkari ni'mat-KU. ~Qur'an: Surat Al Baqarah: 152~ Misalnya, kalimat-kalimat macam ini: Ah, gajiku sih kecil... Ah, biasa saja... Rumahku kan gubug ini, lain dengan rumahmu... Ayo kita makanseadanyasaja ya... dsb. Saya memahami bahwa ini mungkin bagian dari budaya 3. Kikir Ya, kikir adalah juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya, sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapat lagi, sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri. Cara berpikir kikir sungguh berbahaya, lebih berbahaya dari suka mengeluh, karena di belakangnya tersimpan rasa tidak adanya terima kasih pada Tuhan, serta rasa tidak percaya akan pertolongan dan kekuasaan Tuhan, dan ini dalam bahasa agama, ekstrim-nya, bisa dikategorikan kufur dan kafir. Sesungguhnya Allah tidak menyukai ...orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan yang menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka... Menginginkan apa yang menjadi milik orang lain Ada orang yang kerjanya lapar mata terus. Tidak pernah puas. Apapun yang dimiliki orang lain, ingin dia miliki juga, bahkan dengan penuh rasa persaingan. Dia tidak bisa melihat orang lain maju tanpa sekilas perasaan iri atau dengki menyelimuti. Nah beberapa hal tersebut bisa menjadi petunjuk apakah kita memiliki rasa syukur yang besar atau JUSTRU SEBALIKNYA. Sekarang yang lebih penting adalah bagaimana kita menerapkan rasa syukur ini secara konkret agar membantu kita MENERIMA KESUKSESAN, anugerah dan rejeki lebih banyak lagi.

Senin, 21 Oktober 2013

Bagaimana bersyukur

Karena bersyukur bukan lagi konsep yang baru, maka saya tidak akan membahasnya panjang lebar. Saya hanya hendak meluruskan persepsi tentang "bersyukur" itu bagaimana sebenarnya, untuk memastikan Anda memahami cara yang ampuh untuk menerima kesuksesan yang Anda cari ini. Karena tentang bersyukur ini, banyak orang yang memahami dan menerapkannya secara terbalik. Kalau Anda bersyukur karena telah mendapatkan atau mengalami sesuatu yang menyenangkan, itu wajar. Semua orang juga bisa. Bukan syukur itu yang saya bicarakan di sini. Syukur yang akan membuka pintu rejeki, berkah dan anugerah yang lebih besar lagi, membuat Anda bisa merasakan dan menerima kesuksesan yang telah sekian lama Anda carisaat ini juga, adalah perasaan penghargaan dan terima kasih kepada Tuhan, akan apapun yang diberikan-NYA,dalam semua situasi dan kondisi. Ya, tidak peduli apakah hujan, angin, badai, guntur, banjir, kemarau. Sehat, sakit, sedih, senang. Segala suasana, setiap situasi, apapun yang terjadi. Bila Anda bisa merasa bersyukur saat itu, maka itu pertanda bahwa Anda sudah mulai menerima kesuksesan Anda dan kesuksesan yang lebih besar lagi telah menanti. Bagaimana caranya bersyukur? Untuk mengetahui bagaimana cara bersyukur yang tepat, sekarang mari kita lihat tanda-tanda yang menunjukkankebalikandari orang yang bersyukur: Mereka

Sabtu, 19 Oktober 2013

Mario Teguh – Golden ways

Engkau yang sedang tersiksa oleh penyesalan, berlakulah lebih ramah kepada dirimu sendiri. Memang sesekali dalam hidupmu, engkau akan melakukan kesalahan yang sebetulnya tak akan kau lakukan dengan sengaja. Maafkanlah dirimu. Ketahuilah, bahwa sama sekali tak mudah untuk menjadi dirimu, yang kau paksa menghebatkan diri saat engkau juga memanjakan kemalasan dan kesenangan sementara. Kasihilah dirimu . Mario Teguh